Bersiap untuk Tantangan selanjutnya

Qodarullah.
Dari kemarin kusut kepikiran Karyawan.
Sepertinya Tahun ini aku lagi diuji sama Karyawan.
ART yang sakit, Karyawan Toko yang mendadak dapat kabar gak enak.
Tapi berharap apapun yang terjadi, semoga selalu Allah mudahkan.
Yakin Allah juga gak akan ninggalin.
Selama ada Allah everything's ok, isn't right?

Nenangin hati dan berusaha untuk selalu berpikir "Ini bukan pertama kalinya loh".
Bahkan ketika Tahun pertama aku ngehandle Toko sendirian, 
aku menghadapi situasi dimana Karyawanku satu-satunya berhenti karena anaknya sedang sakit.
Aku yang mikir, aku yang jadi Kasir dan aku juga yang ngatur Toko.
Nimbang Gula sambil nangis, tutup Toko trus nangis and nobody knows.

Sama halnya dengan proses pencarian ART.
Sebelum ketemu Ibu Rima, ARTku sekarang...
Aku dihadapkan dengan situasi antara ngurus rumah sama ngehandle Toko. 
Walaupun ada Karyawan Toko tetep aja pusing kalo rumah gak ada yang handle.
Pernah lagi cuci piring diteriakin dari luar,
"Kakkkkk, ada Sales..."
"Kak, ini mau order apa?"
"Kak, kak, kak..."
Dan masih banyak Kak lainnya.

Malamnya tutup Toko nangis sambil mbatin "ya Allah cariin ART".
Dah capek interview sana sini, ketemu banyak macam orang.
Bahkan ada yang belum juga kerja baru interview tadi pagi, sorenya sudah mau minjem uang wkwkwk kan kocak.
Besoknya pas Ibu Rima melamar, langsung tanpa interview lagi.
Eh gak disangka Cocok dong sama Ibu Rima. Yang Alhamdulillaah sampai sekarang masih kerja sama aku.
Semoga bertahan sampai 15 Tahun kedepan ya buuuu, aamiinn paling kencanggg hihihi.
Karena aku pribadi kayaknya lebih kusut kalo gak ada ART.
Semisal ada ART, walaupun lagi ada problem sama Karyawan Toko, aku masih bisa fokus dan tenang.
Karena rumah bersih, rapi dan nyaman.
Anak-anak juga ada yang bantu handle.
Tapi kalo udah gak ada ART, beh pusingnya jadi dobel.
Salut sih sama Ibu-ibu yang bisa menjalani 2 perannya sekaligus,
Working mom sekaligus Ibu Rumah Tangga yang tanpa ART *stand applauussseee*

Wkwkwk, jujur kalo aku ingat moment itu aku selalu nangis. 
Ini ngetiknya aja sambil nangis.
Berjuang itu emang capeeeekkkkkk banget.
Untuk cerita sama Orang Tuapun, rasanya aku udah kehabisan energi duluan T.T

Walaupun sambil Ya Allah, Ya Allah...
Bantuan Allah tuh selalu datang diwaktu yang tepat.
Allah pasti nolongin.
Alhamdulillaah 'alaa Kulli Haal...

Makanya, aku suka kesel sama orang-orang yang suka banget compare antara Perintis dan Pewaris.
Perintis sama Pewaris itu sama.
Ibaratnya kalo Perintis itu mulai dari 0-10, kalo Pewaris itu mulai dari 10-100.
Padahal walaupun Pewaris kalo gak pinter ngelola juga ya sama aja.
Aku yang sudah menjadi Orang Tua juga akan berusaha supaya nantinya anakku bisa jadi Ahli Waris.
Tentunya dengan tetap melatih mental anak-anakku untuk berjuang.
Ini lebih penting sih ya, bukan cuma yang ngandelin warisan doang.

Begitulah...
Membangun branding Toko sendiri itu kayak Roller Coaster.
Tantangannya Maasyaa Allah banget.
Kadang Deg-degan dan kebanyakan overthingkingnya.
Kalo udah terlewati rasanya plongggg banget.
Tapi gak lama, eh ada lagi nih tantangan baru xixixi.
Uji mentalnya gak kelar-kelar hehehe.

Yang terlahir sebagai Pewaris, wajib bersyukur.
Yang dilahirkan sebagai Perintis, jangan insecure.
Perintis dan Pewaris itu punya struggle-nya masing-masing.
Btw, ngeributin masalah Perintis dan Pewaris yang menang tetap Negara.

Hey, bayar PAJAK hey! =P

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji