Jarang ke Toko, katanya.

👦 : "Mega ini nah enak sudah, dia sudah bisa mandiri".

🧕 : "Halah, mana pernah dia tu ke Toko. Olahraga aja trus kerjaannya".

Percakapan ketika beberapa orang lagi ngebahas usaha, dan kebetulan usaha kami semua sama. Lucu sih. Bukan mencari pembelaan diri, gak perlu sebenarnya. Cuma... sekali-kali yang kayak gini emang perlu ditanggepin. Kalo dia bilang gak ngurus Toko, gak mungkin Toko Madinah Alhamdulillah bisa berkembang kayak sekarang.

Apa sih definisi ngurus Toko itu? Harus standby 24 jam di Toko? Kalo kayak gitu sih, Untuk apa punya Kasir? Untuk apa punya Karyawan kalo semua mesti aku juga yang nge-handle.

Kita nge-gym juga sambil mikir strategi. Kita boxing sambil mikir inovasi. Kita ikut poundfit sambil memperbanyak link. Kita ikut workshop ini itu, karena emang perlu buat trus upgrade ilmu. 

Tugasku ya gimana cara supaya bisa mengembangkan bisnisku, tentunya gak mesti turun ke Lapangan setiap hari. Dan karyawan ya yang menjalankan bisnisku, emang sudah kewajiban mereka untuk turun ke Lapangan setiap hari.

Akupun juga ke Toko kok. Mereka cuma taunya aku bikin status sampai jam sekiam berarti aku di Toko cuma sekitar beberapa jam. Padahal diluar daripada aku bikin status, jam-jam sore atau malampun aku ke Toko. Cuma emang gak ku update distatus gara-gara gak ada Om Sales jam segitu hihihi.

Wkwkwk, kata-kata yang keluar bukan dari orang sembarangan. Dia paham betul bagaimana bisnis itu, malah kusebut dia Suhu. Tapi herannya kenapa bisa mengeluarkan argumen seperti itu? Hmmm.. 

Kalo soal lapangan, boleh diadu kok. Siapa kiranya yang lebih paham kondisi lapangan... Aku atau kamu?

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji