Makanan Mati vs Makanan Hidup

-
MAKANAN MATI VS MAKANAN HIDUP

Apa yang dimakan sebaiknya yang masih ga terlalu jauh dari bentuk awalnya yang alami, dan sebisa mungkin masih memiliki ENZIM sebagai unsur hidupnya, hal2 seperti ini yang menjadikan suatu makanan "ringan" dan mudah dicerna tubuh. Begitupula sebaliknya, semakin jauh dari wujud aslinya, jauh dari unsur hidup karena proses (memasak, dll) yang terlalu lama, akan semakin berat pula saluran cerna memroses.

Di setiap makanan akan selalu ada substansi yang mudah cerna dan sulit cerna. Parameternya cukup mudah, salah satunya kadar begah. Semakin lama rasa begah dan sebah, berarti makanan didominasi substansi sulit cerna, begitupun sebaliknya.

Beberapa makanan yang mungkin sering dikonsumsi dan ga disadarin biasanya dominan protein hewani (daging2an & susu), berbasis gluten seperti tepung terigu (roti2an, mie, kue2an). Yang semuanya butuh proses memasak.

Nasi ngepul yang minim fitokimia, serat, vitamin, dll, dengan kadar gula tinggi yang berpadu dengan lauk daging2an, sayur matang, plus kerupuk, yang kesemuanya nyaris tanpa enzim karena semuanya telah matang dimasak, dan minumnya Es Teh Manis... Belum lagi seringnya ditambah dengan hidangan cuci mulut atau cemilan2 berbasis gula tinggi. 

Hal diatas ini udah jadi menu harian yang dianggap makan normal yang udah kebentuk hampir seumur hidup. Sekali lagi bukannya abai terhadap kesehatan, tapi karena manusianya yang kurang memahami. Masalah kalo udah paham dan masih terus bablas ya udah urusan masing2.

Lalu makanan instan? Fast/Junk food? Atau yang macam snack pabrikan? Bisa dibilang tergolong makanan yang udah "mati", biasanya diproduksi dengan proses yang panjang dan hampir bisa dipastikan penuh dengan unsur artifisial, pengawet, zat adiktif, dan yang lainnya. Walau dengan label2an nutrisi seimbang, hasilnya ga bakal pernah sama dengan mengkonsumsi buah2an dan sayur2an yang segar yang masih memiliki enzim sebagai unsur hidupnya.

Kalo masih susah untuk nerima kenyataan bahwa masih doyan jajanan2 begitu, seenggaknya mulai deh untuk ngurangin, dan mulai untuk ngimbangin sama makanan yang masih hidup, seperti sarapan eksklusif buah2an dan sertain lalapan disetiap makan utama, biar ga ancur2 banget.

Yang penting sadar, semakin banyak konsumsi makanan2 yang terproses lama, ataupun instan, selain bakal beratin saluran cerna, jadi sampah di tubuh, dan bakal ngegerogotin kesehatan secara perlahan.

To be continued...

#YouAreWhatYouEatnDrink #BuildLegacy

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

-
"Kenapa takut? Kayak gak punya Suami aja..." Kata-kata yang keluar dari orang-orang ketika tau aku takut untuk hamil lagi, kalo bisa aku gak pengen hamil lagi. Struggle orang itu beda-beda. Kalo pejuang garis 2 berjuang untuk punya anak, kami berjuang untuk menstabilkan mental dan keuangan tentunya. Masing-masing kita punya kesulitannya masing-masing.  Padahal masa-masa hamil tuh menyenangkan. Kalo lagi hamil kayak semua mau kita tuh diturutin sama orang sekitar. Lebih banyak dapat perhatian dari orang sekitar. Kayak ibu hamil tu selalu diprioritaskan hehe. Makanya bukan tidak mensyukuri tapi lebih ke jaga mental, hikssss.   Makanya untuk judgement-judgement mengarah kalo pejuang garis 1 tuh gak bisa bersyukur, ya kita gak pernah tau gimana kesiapan masing-masing orang. Bukan cuma soal materi tapi emang mentalnya itu loh. Aku yang tiap bulan kadang belum telat haid aja kepikiran banget banget wkwkwk sampe nangis sesegukan. Sampai berdoa ya Allah, tolong kasih peluang hami...
baca lagi

Ayah Dina Ngurir

-
Adalah hal yang mengejutkan banget di Tahun 2021 kemarin, ketika Ayah Dina memutuskan untuk ngurir. Gak bisa dipungkiri, semua heboh, semua bertanya-tanya. Dan ada juga yang sampai nyeletuk "Gak cukup kah jadi Menantu Pak Haji sampai ngurir". Jahat banget kan mereka... Dan sedikit banyaknya aku juga awalnya merasa malu. Apalagi Bapak... Mungkin malu banget. Sejak saat itu aku menjauh dari hiruk pikuk Sosial Media. Malu sama teman-temanku. Tapi makin kesini aku juga makin sadar, toh Ayah Dina bukan sedang mencuri. Apa yang dilakukannya halal. Dia cuma mau berdiri sendiri, dari hasil keringatnya sendiri. Dan sejak saat itu mindsetku juga berubah, selagi dia masih mau berusaha gak cuma ongkang-ongang kaki, kenapa gak? Waktu berlalu, aku sudah gak malu-malu lagi. Bahkan dilain kesempatan aku juga sering diajak dia ngurir, hehe seru sih. Tapi 30 menit aja kuatnya, capek juga ya ngurir. Apalagi kalo seharian? Ditambah Ayah Dina ini dijulukim "Kurir Waterproof", karena huj...
baca lagi

Manasik Haji

-
Manasik Haji untuk yang pertama kali. Makin mendekati Hari Keberangkatan, makin berasa dag dig dugnya. Trus di Akhir Manasik, Ustadz ngebaca Kalimat Talbiyah. Hiks, gak berasa netes. Belum pergi aja udah kangen, gimana kalo pulang nanti. Btw, punya Target sebulan disana ntar minimal hafal Juz 30. Syukur-syukur bisa lebih. Bismillaah yaa, semoga Allah mudahkan. Semoga Teman-teman yang baca tulisan ini dimudahkan urusannya, disehatkan dan dipanggil Allah juga untuk bisa berangkat Haji. Aamiin Allahumma Aamiin.. Teruslah merindu sampai Allah jadikan kita tamu. Btw, emang ada yang baca tulisan ini ya? Kupastiin gak ada deh, xixixi.
baca lagi