Makkah Al-Mukarromah (1)

Bismillaah

Meninggalkan kota madinah udah lengkap dgn pakaian ihram. Ihram adalah rukun umroh yang pertama. Ihram adalah niat haji atau umroh yg menandakan telah masuk dalam ibadah haji atau umroh. Ihram bukan skedar berpakaian ihram tp melafalkan niat. Pakaian ihram bagi pria itu adalah 2 potong kain putih yg gak berjahit. Satu potong utk bagian bwh (sarung), satunya lg sbg selendang utk menutup tubuh bagian atas. Kalo pakaian ihram wanita itu bebas, yang penting sm warna putih dan menutup aurat. Adapun aurat yg harus ditutup itu seluruhnya kecuali muka dan telapak tangan. Bajunya jg gak boleh sempit.

Sebelum melaksanakan ihram ada bbrp hal yg dilakukan kayak mandi ihram, memotong kuku, memakai wangi2an dan memakai minyak rambut bagi laki2.

Pada saat telah berpakaian ihram, jama'ah dilarang melakukan hal2 yg bs ngebatalin ihram, misalnya memakai wangi2an, mencukur rambut, memotong kuku, berburu binatang, menebang pepohonan di Mekkah, bermesraan, hubungan suami istri (jimak) dan nikah.

Ihram didahului dengan mengambil miqat di Bir Ali. Rasulullah telah menentukan lima tempat utk berihrab sbg Miqat Makani. Hukum berihram dr tempat ini adalah wajib. Apabila tidak berihram dari sini maka ia harus memilih satu dari 2 hal yang pertama, kembali lagi ke miqat yang telah ditentukan dan berihram disana atau tidak kembali maka ia harus membayar DAM yaitu satu ekor kambing.

Jatah waktu yang dikasih di Bir Ali kurang lebih 40 menit. Oia, Miqat adalah tempat dimulainya ihram baik haji atau umroh. Selesai melaksanakan sholat sunnah, kamipun melafadzkan niat umroh :
"Labbaikallohumma umrotan" Kemudian bergegas menuju tanah harom. Dag dig dug hhe.

Perjalanan dari kota Madinah menuju kota Makkah membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Biasanya 2 jam kalo pake bus dari samarinda ke balikpapan aja udah dipakai buat tidur. Tapi ini beda, 6 jam pun tahan gak tidur dibus saking terpesonanya sama jalan2 yg ada disana. Bener2 gak ingin melewatkan sedetikpun. Sepanjang perjalanan, kk ustad ngebimbing kami utk melafadzkan talbiyah : "Labbaikallohumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda wanni'mata laka wal mulka laa syariika la" Artinya : Aku datang memenuhi panggilanMU ya Allah, aku datang memenuhi panggilanMU. Tidak ada sekutu bagiMU. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milikMU semata. Segenap kekuasaan milikMU, tidak ada sekutu bagiMU.

Pfffhh, gak pernah sebelumnya aku ngerasain haru yg kaya begini. Seneng, nyesek saking senengnya. Sempat stop pas lg ngelafazin talbiyah ngerasa cekat ditenggorokan saking berusaha nahan nangis. Hedeh dari kemarin ceritanya nangis mulu nih yaaaa, nangisnya ga pernah ketinggalan, nangisnya nangis haru huhu inipun sambil nulis sambil nangis kalo diingat2, terserah dah mau dibilang ekstra lebay. This's my first spiritual journey. Dan sebuah perjalanan yang penuh keharuan. Ya Allah yang Maha Baik, terimakasih untuk kesempatan ini.

Diperjalanan menuju kota Makkah, banyak ditemui papan dzikrullah yang bertuliskan Allahu Akbar, Laa ilaaha ilallah, dsb. Suatu pemandangan yg menarik bgt, ngingetin supaya dijalan gak lupa sm Allah, adeemmm liatnya. Beda ye sm di Indonesia, seandainya di Indonesia bs kayak gini. Diindonesia sih kbanyakan baleho iklannya mehehehe.

6 jam perjalanan menuju Makkah sampai dikota Makkah sekitar pukul 08.30 malam kami sampai dihotel. Makan, istirahat bentar trus balik lagi ngumpul dilobi sm rombongan yang lain bersiap ke masjidil harom melakukan rukun umroh yang selanjutnya, yaitu thowaf, sa'i dan tahalul.

Dari hotel ke masjidil harom pun gak jauh2 amat. Sama kayak di masjid nabawi kemaren. Kami ngelaksanain umroh dimalam hari. Hemm, nampak dari dalam hotel, cahaya benderang mulai keliatan dari pelataran masjidil haram. Kk ustad nyuruh stop pas didepan masjidil harom ngebimbing kami membaca doa memasuki masjidil harom. Lagi2 kemegahan masjidil harom sukses bikin terkagum2 antara percaya gak percaya bisa nyampai dimasjid ini.

Kami terus berjalan memasuki masjidil harom melalui pintu 1. Adeeeemmm suasananya Masyaa Allah, dingin, hamparan karpet merah dan tempat air zam-zam yang tersusun rapi disana. Kami menuju tengah masjid, tempat dimana ka'bah berada. Samar tapi mulai jelas kain hitam penutupnya mulai keliatan. Bapak negur 'ga, itu udah mulai keliatan ka'bahnya'. Duh, hati rasanya makin gemuruh. Terus jalan, jalan, jalan mendekati ka'bah dan sampai akhirnya ka'bah pun terlihat jelas. Ka'bah yang biasanya cm bs diliat lewat tv, internet, skrg bs kuliat dgn kasat mata, berdiri tegak, kokoh, dihadapanku. Ya ka'bah. Tempat bermuaranya segala rindu. Disini nangis udah gak pake ditahan-tahan lg kayak kemarin2, langsung meledak. Aaaaaaa Alhamdulillaah, Alhamdulillaah, Alhamdulillaah, betapa sangat kurasakan indah nikmatMU ya Robb. Rasanya saat itu juga pengen meluk bapak, pengen bilang makasih. Tapi malu, kan udah gede :'D

Thowaf pun dimulai.
To be continued...

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji