Makkah Al-Mukarromah (2)
Bismillaah
Thowaf pun dimulai.
Thowaf adalah berputar mengelilingi ka'bah sebanyak 7x putaran dalam arah yang berlawanan jarum jam yang dimulai dari hajar aswad. Kalo dari sisi kiri bisa ditandai dengan hajar aswad tp kalo dari sisi kanan ada lampu hijau lurusan dengan hajar aswad sebagai pertanda awal putaran.
Sambil thowaf, kk ustad membimbing kami membacakan rangkaian doa thowaf. Kadang aku selingi dengan doa-doa pribadi dengan bahasa indonesia yang sederhana (hedeh). Rasa haru makin memenuhi dada waktu memasuki awal putaran tepat didepan hajar aswad mengucapkan 'bismilaahi Allahu Akbar' sambil mengangkat tangan kanan. Fabiayyi 'alaa irobbikuma tukadziban :')
Setelah 7x putaran, kk ustad mengajak kami menepi ke multazam. Multazam adalah bagian ka'bah antara hajar aswad dan pintu ka'bah. Multazam itu tempat mustajab untuk bermunajat. Tepat. Ya, tepat. Kami tepat berada dilurusan multazam, dibelakang maqam ibrahim. Kami pun melakukan sholat sunnah 2 rokaat. Sholat didepan baitulloh? Rasanya Allah begitu dekat. Sangat dekat. Selesainya, kupandangi apa yang berdiri kokoh didepanku. Gak pernah aku ngerasain nangis yang kayak begini. Nangisnya, sesegukannya, nyeseknya, bukan karena sesuatu yang menyakitkan tapi karena nikmat yang bener2 gak ada tandingannya.
Teringat lagi semua khilaf yang dilakukan, ya Allah ampuni ya Allah. Untuk semua harapan, untuk semua cita2, untuk semua keinginan dan untuk semua doa yang telah dipanjatkan, ya Allah mohon kabulkan.
Dari multazam kami berjalan menuju deretan galon air zam-zam. Setelahnya, kami menunaikan rukun umroh yang selanjutnya yaitu Sa'i. Sa'i adalah berlari-lari kecil sebanyak 7x putaran yang dimulai dari bukit shafa dan berakhir dibukit marwah. Kata kk ustad, sa'i ini pernah dilakukan oleh Siti Hajar saat mencari air untuk anaknya Nabi Ismail yang sedang kehausan. Akhirnya, setelah 7x putaran, Allah mengirimkan bantuannya kepada Siti Hajar untuk menemukan sumber air yang sering kita sebut air zam-zam. Masyaa Allah :')
Perjuangan siti hajar emang bener2 kerasa. Ngerasain waktu itu penat padahal baru 2x putaran hehe. Tapi putaran selanjutnya penatnya udah gak kerasa lagi. Hmmm, gak kebayang gimana posisi Siti Hajar waktu itu. Tempat sa'i yang sekarang sih enak, walaupun tanpa alas kaki masih bisa berlari kecil dilantai marmer itu. Nah, kalo siti hajar dulu? Mana ada senyaman ini. Subhanallaah, siti hajar salah satu panutan totalitas seorang ibu. Semoga kelak bisa mencontohmu, wahai istri dan ibu nabi.
Sa'i pun selesai. Rukun umroh yang selanjutnya adalah Tahalul. Tahalul adalah membatalkan ihram atau mengakhiri ihram dengan memotong atau mencukur rambut. Tahalul merupakan prosesi terakhir dari rangkaian rukun umroh. Kalo laki2 bertahalulnya bisa mencukur rambut sampai habis atau botak (ini adalah yg utama). Bisa juga cuma sekedar memotong sebagian atau memendekkan rambut. Kalo bagi wanita cuma memotong sedikit ujung rambut aja.
Alhamdulillaah, sekitar jam 2 malam semua rukun umroh selesai dilaksanakan. Para jama'ah pun saling bersalaman. Akhirnya, tujuan utama dari perjalanan jauh ini selesai sudah.Alhamdulillaah, Alhamdulillaah, Alhamdulillaah.
Dalam perjalanan balik ke hotel, bapak ngajakin ke hajar aswad. Masih kuat, cuma nenek yang gak kuat. Akhirnya pulang balik deh.
Dan, satu nikmat lagi yang kurasain benar waktu itu, yang seharusnya pada tanggal dimulainya prosesi umroh itu mungkin tamu bulanan datang. Masalah ini ni yang kerap selalu bikin harap-harap cemas sebelum melaksanakan prosesi umroh. Tapi Maha Besar Allah Sang Maha Pengabul Doa yang menunda kedatangannya sampai prosesi umroh selesai. Bahkan sampai pada saat pulang ke Indonesia ^^
To be continued..