Madinah, aku jatuh cinta ( 2 )

Bismillaah

Hari pertama di madinah, menjelang isya, ada orang turki bergamis putih duduk disebelahku. Zahra namanya, usianya mungkin sama kayak mamak. Dia senyum, terus aku senyumin balik. Setelah itu, dia ngomongggg, entah apa yg diomongkannya itu. Sampai akhirnya dia bilang, malaysian? Oooooooooooo baru mudeng saya, brarti dia nanya darimana kali ye. Langsung aja aku jawab 'indonesia'.

Satu nih yang sering kejadian, tiap orang asing yang duduk disebelahku sama tiap aku belanja ditoko yang ada disana, pasti ditanya 'malaysian?' apa karena mukaku yg melayu gini ya *huek PDnya.

Oke, lanjut cerita zahra. Lalu si zahra ini ngaji, aku perhatiin terus. Sampai akhirnya selesai, dia senyum lg trus nanya 'you read arabic?'. Aku ya jawabnya pake bahasa angguk2 geleng2 aja. Trus dia buka lg Al-Qur'annya, aku disuruh baca kayak ditest gitu sm dia. Dia dan teman disebelahnya mencermati, selesai aku 'ditest' dia ngomong 'very good'. Dia lgsg ngomong lg tuh sama temennya, mungkin kalo aku bisa translate ke bhs indonesia dia tu ngomong 'dia bs baca arabic' sama temennya itu. Arabic disini maksudnya Al-Qur'an. Ehehe, awal perkenalan yang bagus, ujarku dalam hati.

Dan pikiranku tentang orang disini yang katanya galak, judes, jutek, dsb seketika hilang. Gak, gak kayak cerita kbanyakan orang. Orang disini ramah, murah senyum dan baik. Baiiiiiiiikkkkkkk bgt malah :D

Truuuuus cewek2 disini tuh tinggi2. Dan gamis disini ukurannya ya kebanyakan ukuran tinggi badan aku hihihi senangnyaaaa *ketawa puas* Parasnya? Jangan ditanyaaa, cantik-cantik uuuu.

Btw, waktu mereka sholat sunnah tahiyatul masjid, aku memperhatikan gerak-gerik mereka. Emm apa ya, gerakan sholat mereka beda sama gerakan sholatnya orang indonesia sama malaysia. Misalnya aja, waktu sholat, mata mereka bisa ke kiri ke kanan ga fokus ma sajadah. Terus kalo tahiyat akhir, telunjuknya itu digerak-gerakin, digoyang-goyangin gitu, gak ngerti deh maksudnya apa. Waktu tanya ke kakak ustadnya katanya itu pemahaman dari hadits, disunnahkan menggerakkan telunjuk waktu membaca syahadat pada saat duduk tahiyat. 

Biasanya selesai sholat dhuhur aku suka melanglang buana sendirian atau milih i'tikaf aja dimasjid. Tak ingin melewatkan sedikit waktu yang sia-sia. Kawasan masjid nabawi yang aku tau adalah salah satu tempat mustajab juga untuk berdo'a. Sewaktu manasik, bapak ustadnya pernah bilang perbanyak sholawat kalo dimasjid nabawi.

Hari ketiga tepat pada tanggal 14 Maret 2013, rombongan diajak berkeliling ziarah ketempat2 bersejarah dikota madinah. Tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah Masjid Quba. Jalanan di Madinah itu lebar, sepi dari mobil, kiri kanan gunung berbatu, kering jarang ada pohon. Bangunan disana juga identik sama warna coklat, cream, putih. Dan akhirnya sampai dimasjid quba. Diperjalanan menuju masjid quba, kk ustad bilang, masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullaah di Madinah. Ada hadits yang meriwayatkan siapa yang berwudhu lalu datang ke masjid quba untuk melaksanakan sholat sunnah, maka mendapatkan pahala sekali umroh.

Selanjutnya, berkunjung ke kebun kurma. Sebenarnya kebunnya kecil, cuma fokusnya sama sebuah toko kurma yang ada disitu. Jadi deh rombongan disana pada borong kurma. Gak cuma jual kurma aja. Tp ada coklat yang isinya kurma, kacang arab, kismis dan lain lain. Variasi kurmanya jg macam2, ada kurma merah, hitam, muda, tua, kurma raja dan berbagai macam kurma lainnya. Soal dagangan, orang disana sering bilang halal untuk boleh dan haram untuk tidak boleh. Misalnya aja pas nawar 40 riyal, halal? Kalo dia ga setuju ya dijawab haram mehehehe. Trus, kalo manggil orang 'haji haji, bu haji bu haji, hajjah hajjah liat2 dulu' hihi. Oia, toko kurma yang ada disana nerima rupiah juga. Setelah dari kebun kurma, perjalanan selanjutnya mengunjungi bukit uhud. Bukit dimana terdapat 30 syuhada yang syahid disana.

To be continued...

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji