23 Mei 2024


Everything starts from here...

Niatnya sih pengen nulis dari Hari Pertama sampai Hari Terakhir Haji, mumpung masih baru sebulan, ingatan masih kuat trus feelnya masih terasa. Padahal pengen nulis moment disana, pas hari itu juga tapi ya, gak nyempetin. Cuma nyempetin orat-oret di Buku itupun kadang rapel karena lupa.

Bismillaah ya, kita mulai pelan-pelan, bukan penulis pro tapi nulis begini supaya suatu saat bisa dikenang. Semoga kelak di Hari Kiamat tulisan ini akan menyenangkan saat kulihat.

Sama seperti cerita Umroh pada saat Tahun 2013, perjalanan ini perjalanan penuh airmata. Yang bisa dipastikan isi dari tulisan-tulisan selanjutnya pasti kebanyakan nangisnya. Bagaimana tidak? Kami sedang dalam perjalanan menuju Makkah dan Madinah, tempat-tempat suci dan mulia yang disebutkan didalam Al-Qur'an.

23 Mei 2024, 04.30 Subuh

Berangkat dari Rumah ke Samarinda menuju Masjid An-Nuur Samarinda. Rombongan jama'ah berkumpul disana untuk sama-sama ke Bandara Sepinggan, Balikpapan. Berangkat dari Rumah berusaha biasa-biasa aja, aslinya dah pengen nangis banget. Liat suami, liat anak-anak, sedih cuma berusaha banget untuk mengalihkan. Ngeliat Suami apalagi, semoga suatu saat Allah mampukan dan Allah mudahkan untuk bisa berangkat sama Suami. Sabar ya Ayah, suatu saat kita pasti berangkat sama-sama.

Sampai di Masjid An-Nuur Samarinda pun masih berusaha untuk terlihat biasa aja. Mulai gak kuat waktu pamit sama Mamak dan Bapak. Terlebih waktu Bapak meluk aku, moment yang bisa kurasakan dengan hitungan jari selama aku hidup😭

Pak, banyak banget yang pengen aku ceritakan.Tapi aku cuma bisa simpan semuanya dalam hati. Bahkan saat ini, aku mau berangkat hajipun, tangisku masih kusimpan. Padahal meluk Bapakpun rasanya pengen nangis saat itu juga. Bukan gengsi, Pak. Aku cuma berusaha untuk selalu terlihat tegar walaupun rasanya pengen nangis. Karena yang Orang Lain lihat aku selalu kuat kan, Pak...

Pas udah mau berangkat masuk Bus, ketika Ustadz memberikan arahan, nasehat, mulai keluar airmata udah gak kuat untuk ditahan lagi, walaupun nangisnya masih belum bar-bar masih netes dikit-dikit, hehehe. 

Sampai Bus, ngeliat Kakak Dina & Adek Syifa mulai bener-bener yang pecah nangisnya, sampai sesegukan. Perasaan yang campur aduk, sedih meninggalkan anak-anak dan bahagia haru karena akan mengunjungi 2 Tanah Haromain yaitu Makkah dan Madinah.

Bus pun berangkat menuju ke Balikpapan, lalu kami akan terbang ke Jakarta. Di Jakarta kami bakal nginep semalam. 

Kami tiba di Jakarta sekitar jam 5 Sore. Check-in Hotel, setelah bersih-bersih kami bersiap untuk jalan-jalan ke Plaza Indonesia.

Oh ya, aku berangkat bersama Kakak, Kakak Ipar, Tante Ruha, Om Insi, Tante Salmi, Om Andi Uka, Tante Santi, Om Umar dan Nenek Itti. Jadi kami total bersepuluh rombongan dari Tenggarong.

Ya Allah,hamba titipkan kepada-MU semua yang hamba tinggalkan disini untuk memenuhi Panggilan-MU. Engkau sebaik-baik penjaga...

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji