Nazril kembali kepada Allah
16 Februari 2022, 20:43 WITA.
Terdengar ada suara Whatsapp masuk di HP saya. Sebuah voice note dari istri Adi yang isinya "Mbak, doain anakku di Surga ya Mbak. Hari ini anakku ninggalin aku".
Innalillaahi Wa Inna Ilaihi Rooji'uun. Allohummaghfirlahuu Warhamhu Wa'aafihi Wa'fu'anhu.
Ya Allah... Nyesek, seketika langsung nangis ditempat.
Ikut merasakan betapa sedihnya, betapa hancurnya, betapa kehilangannya Adi & Istri atas kepergian anak pertama dan anak semata wayang mereka.
Nazril.
Seorang anak laki-laki berumur 2 Tahun yang harusnya sedang menikmati masa-masa bermain dan belajarnya, tetapi mulai sebulan kemarin Allah kasih Nazril ujian sakit yang berat.
Nazril yang masih polosnya, belum tau apa2, tapi sudah merasakan nikmatnya sakit diumur yang masih sangat kecil.
Nazril, Ibuk salut sama Nazril.
Nazril sudah bertahan sampai sejauh ini, Nazril memang anak yang kuat.
Segala macam hal sudah Nazril lewati semasa sakit.
Pendarahan, perut membesar, sesak nafas.
Ya Allah Nak, Ibuk aja gak sanggup membayangkannya.
Terima Kasih, sakitnya Nazril kasih banyak hikmah dan pelajaran untuk Ibuk.
Hikmah bahwa sesungguhnya kita sebagai manusia ini lemah tanpa pertolongan dari Allah.
Bahwa kita di Dunia ini memang gak punya apa-apa, semua harta, benda, anak, dan yang ada di Muka Bumi ini semua adalah milik Allah.
Mudah bagi Allah mengambil sesuatu yang paling kita sayangi, kita cintai, kapanpun Allah mau.
Dan Nazril kasih Ibuk pelajaran..
Untuk tidak menyia-nyiakan waktu bersama anak-anak dimasa-masa kecil mereka sebelum masuk waktu dewasa mereka. Iya, membersamai anak-anak di waktu dan kesempatan yang masih Allah berikan sampai saat ini.
Ayah sama Bunda Nazril sudah berusaha semaksimal mungkin dan semampu mereka. Nazril disana pasti bangga ngeliat Ayah Bunda sudah setia nemenin Nazril sampai hembusan nafas terakhir Nazril. Ayah sama Bunda sudah punya Nazril yang Insya Allah jadi tabungan mereka di Akhirat kelak. Bisa jadi lewat ujian sakitnya Nazril, bisa meringankan hisab kedua orangtua Nazril di Akhirat kelak, menghapus dosa-dosa kedua orangtua Nazril.
Ya Allah... Ibuk merasakan pilunya kehilangan Nazril. Kakak Dina belum sempat jengukin Nazril, padahal ada rencana mau main ke rumah Nazril. Tapi Allah berkehendak lain.
Tapi Nazril sudah happy ya disana, pasti sudah senyum dari atas sana. Sudah senang ditempat yang nyaman. Nazril sudah gak ngerasain dan merintih kesakitan lagi. Terima Kasih sudah hadir mengukir sedikit cerita bersama Ibuk dan Kakak Dina.
Kelak Nazril tolong cari Ibuk Sekeluarga di Surga nanti ya, Nak...