Wahai anak-anakku

-
Wahai Anak-anakku. Aisyah Nur Madinah dan Assyifa Nur Madinah..

Begitu cepat waktu berjalan, tidak terasa kalian sudah semakin besar nak. Baju Bunda pun sudah pas kalian pakai.
Sepertinya belum lama Bunda masih bisa memelukmu saat engkau tidur.
Bunda masih bisa menggendong Adek Syifa didepan dan Kakak Dina duduk dibelakang tiap kali boncengan naik motor.
Namun masa itu telah berlalu..
Masa indah yang menorehkan banyak kenangan atas kelucuan kecil kalian.
Kini kalian semakin besar..
Siap menyongsong jalan sukses kalian masing-masing.
Semoga Allah memudahkan semua urusan kalian.

Ingatlah pesan Bunda kepada kalian.
Kesuksesan dunia dan akherat tidak bisa diraih kecuali dengan banyak sebab.
Yang utama adalah karena Taufik dari Allah semata.
Maka mintalah selalu Hidayah dan Taufik dari NYA dalam setiap doa kalian, lalu bersungguh sungguhlah dalam ikhtiar kalian.
Jagalah ibadah kalian sebaik mungkin, tapi ingat JANGAN jadikan sebagai rutinitas semata tanpa ruh, sekedar ritual seremonial yang tanpa makna.
Janganlah terlalu banyak mengambil kesenangan atas kehidupan dunia ini nak, prihatinlah namun tuluslah dalam melakukannya. Batasilah makan dan tidurmu dengan puasa dan sholat malam.
Jagalah sikap dan lisanmu untuk tidak melukai hati Ayah dan Bundamu. Ingat, suksesmu juga tergantung pada Doa dan Ridho orangtuamu.
Jagalah perbuatanmu dari menyakiti sesama. Cintailah orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri.
Hiasilah sikapmu dengan tetap rendah hati, lapang dada, mudah memaafkan dan akhlak baik lainnya.
Berusahalah untuk bisa membahagiakan oranglain, untuk bisa memberi manfaat bagi manusia lain.

Dan yang terpenting, jagalah keharmonisan hubunganmu dengan Allah, Tuhanmu.
Jadikan Dia satu satunya tempatmu bergantung. Satu satunya TUHAN yang kamu sembah.
Mintalah dahulu kepada DIA, apapun yang kamu inginkan sebelum kepada mahluk. Jadikanlah DIA tempat bersandarmu saat engkau merasa lelah dan payah.
Bertanyalah dahulu kepada DIA, atas semua pertanyaan yang hadir dalam pikiran dan batinmu sebelum kepada mahluk.
Jadikan DIA Guru Sejatimu, karena DIA lah MUROBBI, sang Maha Pendidik.

Wahai anak-anakku, Aisyah Nur Madinah dan Assyifa Nur Madinah..
Bunda tidak akan bisa mendampingimu selamanya, kelak kamu akan menjalani sendiri kehidupanmu.
Maka ingatlah selalu nasehat Bunda sepanjang hidupmu.
Tetaplah menjadi pembelajar nak..
Kehidupan terus berjalan, zamanpun terus bergerak. Maka bukalah hati dan pikiranmu atas ilmu dan hikmah baru yang Allah hadirkan dalam hidupmu.
Tetaplah berdoa untuk kebaikan semua orang yang kamu cintai. Hiduplah dengan Doa dan perbuatan terbaikmu.
Jagalah ketaatanmu kepada Allah.
Jagalah dari keinginan berbuat dosa kepada Allah.
Mengalirlah..
Ikutilah fitrahmu.
Ikutilah kehendak Allah atas dirimu.

Semoga kelak Allah senantiasa menghadirkan Petunjuk, Taufiq, ilmu, dan hikmah yang menjadi cahaya dan pencerahan dalam dirimu.
Aamiin.

(Copas from Amirudin Sadja dan Nina Nurhasanah)

Walaupun ini copas, isi pesannya sama apa yang mau Bunda sampaikan ke anak-anak Bunda... Aisyah Nur Madinah dan Assyifa Nur Madinah..
Bunda sayang Kakak Dina dan Adek Syifa dengan segenap hati Bunda...

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

-
"Kenapa takut? Kayak gak punya Suami aja..." Kata-kata yang keluar dari orang-orang ketika tau aku takut untuk hamil lagi, kalo bisa aku gak pengen hamil lagi. Struggle orang itu beda-beda. Kalo pejuang garis 2 berjuang untuk punya anak, kami berjuang untuk menstabilkan mental dan keuangan tentunya. Masing-masing kita punya kesulitannya masing-masing.  Padahal masa-masa hamil tuh menyenangkan. Kalo lagi hamil kayak semua mau kita tuh diturutin sama orang sekitar. Lebih banyak dapat perhatian dari orang sekitar. Kayak ibu hamil tu selalu diprioritaskan hehe. Makanya bukan tidak mensyukuri tapi lebih ke jaga mental, hikssss.   Makanya untuk judgement-judgement mengarah kalo pejuang garis 1 tuh gak bisa bersyukur, ya kita gak pernah tau gimana kesiapan masing-masing orang. Bukan cuma soal materi tapi emang mentalnya itu loh. Aku yang tiap bulan kadang belum telat haid aja kepikiran banget banget wkwkwk sampe nangis sesegukan. Sampai berdoa ya Allah, tolong kasih peluang hami...
baca lagi

Ayah Dina Ngurir

-
Adalah hal yang mengejutkan banget di Tahun 2021 kemarin, ketika Ayah Dina memutuskan untuk ngurir. Gak bisa dipungkiri, semua heboh, semua bertanya-tanya. Dan ada juga yang sampai nyeletuk "Gak cukup kah jadi Menantu Pak Haji sampai ngurir". Jahat banget kan mereka... Dan sedikit banyaknya aku juga awalnya merasa malu. Apalagi Bapak... Mungkin malu banget. Sejak saat itu aku menjauh dari hiruk pikuk Sosial Media. Malu sama teman-temanku. Tapi makin kesini aku juga makin sadar, toh Ayah Dina bukan sedang mencuri. Apa yang dilakukannya halal. Dia cuma mau berdiri sendiri, dari hasil keringatnya sendiri. Dan sejak saat itu mindsetku juga berubah, selagi dia masih mau berusaha gak cuma ongkang-ongang kaki, kenapa gak? Waktu berlalu, aku sudah gak malu-malu lagi. Bahkan dilain kesempatan aku juga sering diajak dia ngurir, hehe seru sih. Tapi 30 menit aja kuatnya, capek juga ya ngurir. Apalagi kalo seharian? Ditambah Ayah Dina ini dijulukim "Kurir Waterproof", karena huj...
baca lagi

Manasik Haji

-
Manasik Haji untuk yang pertama kali. Makin mendekati Hari Keberangkatan, makin berasa dag dig dugnya. Trus di Akhir Manasik, Ustadz ngebaca Kalimat Talbiyah. Hiks, gak berasa netes. Belum pergi aja udah kangen, gimana kalo pulang nanti. Btw, punya Target sebulan disana ntar minimal hafal Juz 30. Syukur-syukur bisa lebih. Bismillaah yaa, semoga Allah mudahkan. Semoga Teman-teman yang baca tulisan ini dimudahkan urusannya, disehatkan dan dipanggil Allah juga untuk bisa berangkat Haji. Aamiin Allahumma Aamiin.. Teruslah merindu sampai Allah jadikan kita tamu. Btw, emang ada yang baca tulisan ini ya? Kupastiin gak ada deh, xixixi.
baca lagi