Om Maming

Tenggarong, 20 Agustus 2021.

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, kami kehilangan keluarga yang berpulang ke Rahmatullah. Keluarga dekat, Om Iskandar, adik dari bapak.

Dan hari ini... berita duka kami dapatkan setelah 10 tahun kami kehilangan. Om Maming, suami dari Tante. Orang yang terbilang dekat banget sama kami. 

"Kak. Bapakku meninggal", sebuah pesan whatsapp masuk dari Sepupuku Patma, anak dari Om Maming, tepat selesai Adzan Maghrib.

Shock. Kaget. Dan spontan langsung nangis. Sedih. Siapa yang menyangka secepat ini?  Lepas maghrib, langsung kerumah Om. Sampai rumah Om, awalnya sama bapak gak dibolehkan masuk. Khawatir om terinfeksi virus covid-19. 

"Nda usah masuk, ingat-ingat anakmu", kata Bapak. Tapi mungkin Bapak ngeliat aku sudah nangis duluan, akhirnya dibolehkan masuk dengan catatan sebentar aja, jangan lama.

Pas masuk kedalam rumah Om, ya memang gak bisa lagi untuk nahan tangis. Om... semua yang terjadi nih kayak mimpi. Benar-benar kayak mimpi kalau kami harus kehilangan Om.

Om Maming dalam kenangan adalah sosok yang baik banget. Lucu. Gak pernah marah. Dan moment yang paling terekam dalam ingatan, ketika Om Maming naik motor F1ZR, motor bahari dengan lampu sein yang berisik banget. Kalau udah lampu sein nyala, ketahuan dah siapa yang datang wkwk.

Maaf, Om. Ada perasaan menyesal ketika Om Maming sakit, gak pernah jenguk. Karena memang kupikir sakit biasa, gak sampai yang gimana-gimana. Ya Allah... betapa umur itu memang gak berbau.

Yang paling menyayat hati adalah ketika Nenek Tansi, ibu dari Om Maming menangis histeris. Sekitar bulan Februari, Nenek Tansi juga baru kehilangan anak keduanya, Tante Maryam. Hari ini Nenek Tansi harus kehilangan 1 anak lagi.

Nenek Tansi yang terbilang sudah tua, mungkin gak menyangka anaknya yang akan berpulang duluan. Anak laki-laki satu-satunya yang dia punya, harapan satu-satunya.

Merasa disentil gak? Bahwa kematian gak nunggu kita tua. Kematian itu amat sangat dekat. Bekal apa yang sudah kita persiapkan?

Om Maming...
Gak ada lagi yang baca doa tiap kami ada acara, yang baca doa tiap lebaran. Sosok yang suka bercanda dan lucu. Om Maming meninggalkan 1 anak perempuan, Patma. Semoga Patma dan Tante bisa kuat menjalani hari-hari kedepan tanpa Om.

Om Maming...
Entah hadist ini shohih atau tidak, aku pernah dengar tausiyah dari seorang Ustadz, setelah 7 langkah dari orang terakhir yang meninggalkan kuburan kita, kita akan lamgsung didatangi 2 malaikat yang akan menanyakan 3 pertanyaan kepada kita : Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Dan siapa yang telah diutus oleh Allah diantara kamu?

Pertanyaan yang mudah dijawab ketika masih hidup. Tapi akan berat dijawab ketika sudah dialam kubur. Semoga dengan segala kebaikan-kebaikan Om, dimudahkan untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu.

Terima kasih sudah jadi Om yang baik untuk saya. 
Terima kasih sudah jadi Atok yang baik untuk Madinah.

Om meninggal di Hari Jum'at, hari yang baik insyaa Allah.
Semoga Om Maming dilapangkan kuburnya, diterangkan kuburnya, dijauhkan dari siksaan kubur dan kembali ke pangkuan Allah dalam keadaan husnul khotimah.

You will be missed, Om...

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Garis Satu

Ayah Dina Ngurir

Manasik Haji